Selasa, 01 Desember 2009

3. Serahkan laporan diskusi tersebut kepada guru Anda.
Pernahkah Anda melihat seorang penyair membaca puisi? Misalnya, Rendra atau Taufiq Ismail. Bagaimana gaya mereka dalam mendeklamasikan puisi? Di Kelas X dan XI, Anda telah mempelajari puisi. Anda masih ingat bagaimana cara membaca puisi yang baik? Saat membacakan puisi, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. pelafalan (pengucapan kata dengan tepat dan jelas);
2. intonasi (tinggi-rendahnya nada);
3. penghayatan (menghayati makna puisi, mimik [sedih, gembira, marah, rindu, atau kecewa]);
4. ekspresi (mengekspresikan puisi dengan gerak dan mimik muka yang tepat).
Masih ingatkah Anda pada pelajaran membaca pantun? Anda telah belajar mengekspresikan perasaan melalui mimik muka. Coba Anda ingat kembali. Selain itu, agar ekspresi yang ditampilkan sesuai dengan isi puisi, Anda harus memahami makna puisi tersebut dahulu dengan cara membaca puisi tersebut berulang-ulang. Setelah memahami maknanya, tandailah bagian kata atau frase yang akan mendapatkan penekanan atau jeda pada puisi yang akan dibaca agar
intonasinya tepat. Pada pelajaran yang lalu, Anda telah mempelajari tanda intonasi. Untuk tanda jeda (tempat berhenti), Anda dapat menggunakan tanda (/) untuk jeda sesaat dan tanda (//) untuk jeda yang agak lama.
Coba Anda bacakan puisi berikut. Namun sebelumnya, berilah tanda intonasi dan jeda pada kata atau frase dalam puisi tersebut. Kemudian, bacakan puisi tersebut dengan ekspresi yang tepat.
Pangandaran
Karya Dodong Djiwapradja
Kutegur wajahku
Yakinlah ini bukan lukisan Nashar
Perahu bergerak
Berlayar
Menghabur tepi-damailah kegaduhan
Angin pun melewati berdesis
Dan tepi atas pasir
Pantai
Laut
Ombak
Cagar Alam
Inilah Pangandaran
Siapa berani berenang
Sampai Cijulang
Debur ombakmu-mengamuklah sepi
Jejak-jejak yang basah
Telah lama musnah
Sumber: Kumpulan puisi Kastalia, 1997
Puisi 1
Januari
U
ntuk Fira
Januari yang lusuh datang padaku
Dengan wajah putih kelabu.
"Beri aku tampak perlindungan."
Musim begitu rusuh.
Bahaya mengancam dari segala jurusan."
Hujan yang basah kuyup tubuhnya
kuungsikan ke dalam botol bersama kilat
guruh dan ledakan-ledakan petirnya.
Angin yang menggigil kedinginan
kusembunyikan di dalam gelas
bersama desah, desau, dan desirnya.
Semoga sekalian kata dan makna
yang kuziarahi bertahun-tahun lamanya
ikhlas menerima cobaan yang tiada putusnya
Sumber: www.kotabandung.comGambar 2.2
Puisi sering dideklamasikan pada acara-acara pentas seni atau acara amal.
28 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program IPA dan IPS
sebab memang begitu jauh
jarak perjalanan di antara mereka.
Semoga sekalian luka dan sembilu
yang tak henti-henti meruyaknya
tidak saling sayat dan sakiti hati
justru karena demikian dalam percintaan
di antara keduanya.
Januari yang lusuh datang padaku
seperti doa yang rela bersekutu
dengan sekalian kata dan ucapan
yang sering gagap dan gagu
1997
Karya Joko Pinurbo
Sumber: Horison, September 2003
Puisi 2
Anda dapat membuat puisi karya sendiri. Dalam membuat puisi, Anda harus memperhatikan tema dan pemilihan kata (diksi) yang tepat. Tema yang paling populer untuk anak seusia Anda adalah tema remaja, seperti persahabatan dan kisah cinta. Tema-tema seperti ini sangat cocok dengan karakter anak seusia Anda. Namun, ada pula tema-tema lain yang tak kalah menariknya. Misalnya, tema perjuangan, tema kisah perjalanan, atau keagamaan.
Diksi yang digunakan harus sesuai atau mewakili perasaan penulisnya. Dalam puisi, sering terjadi pemadatan kata untuk menimbulkan kesan puitis. Dalam hal ini, penyair sering menggunakan bahasa figuratif (kiasan) berupa majas, seperti majas metafora, simile, personifikasi, dan sinekdoke. Perhatikan contoh berikut.
Angin yang meraung di tengah malam membuat teror ketakutansementara dewi malam enggan menampakkan wajahnya
Majas yang digunakan adalah majas personifikasi. Angin disamakan dengan makhluk hidup yang bersuara, seperti orang sedang berteriak. Sementara dewi malam, menggantikan nama
1. Buatlah sebuah puisi dengan tema dan pilihan kata yang menarik.
2. Bacakan puisi karya Anda tersebut dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.
3. Berikan tanggapan berupa kritik terhadap pembacaan puisi
P 29 endidikan
Tabel 2.1
Penilaian Pembacaan Puisi
No.
Nama
Aspek yang Dinilai
Keterangan
Lafal
Intonasi
Penghayatan
GerakanKegiatan Lanjutan
Buatlah puisi dengan tema pendidikan. Kemudian, bacakan puisi tersebut untuk ditanggapi oleh teman Anda.
4. Tentukan makna puisi karya teman Anda.
5. Pilihlah salah satu puisi yang terbaik dan pajanglah puisi ini di mading sekolah Anda.
Sastrawan dan Karyanya
Joko Pinurbo dilahirkan di Sukabumi, Jawa Barat, pada tangga 11 Mei 1962. Sejak tahun 1992, ia terjun ke bidang penerbitan di Kelompok Gramedia. Selain itu, ia juga menjadi pengasuh mata kuliah Puisi di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Karya-karyanya terbit di berbagai surat kabar, majalah/jurnal, dan antologi buku. Kumpulan puisinya: Celana (1999), Di Bawah Kibaran Sarung (2001), dan Sajak-Sajak 2001 (2002). Beberapa penghargaan yang pernah diterimanya antara lain: Penghargaan Buku Puisi Terbaik 1998–2000, Dewan Kesenian Jakarta; Hadiah Sastra Lontar 2001; dan Sih Award (Penghargaan Puisi Terbaik Jurnal Puisi) 2001. Di samping itu, ia sering tampil pada forum-forum diskusi Sastra dan Mengikuti berbagai festival sastra di luar negeri.
Sumber: www.ui.ac.idRangkuman
1. Berdiskusi merupakan suatu kegiatan untuk mencari solusi suatu masalah. Dalam berdiskusi, ada hal-hal yang harus diperhatikan. Di antaranya, cara memberikan tanggapan, saran, atau sanggahan. Ketika berdiskusi, tanggapan berupa perrsetujuan
atau penolakan terhadap pendapat peserta lain harus disampaikan dengan baik. Sampaikan tanggapan dan sanggahan dengan bahasa yang santun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar